Kecamatan Cilegon, (LC)- Merayakan Hari Anak Nasional 2024, Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon resmi buka Posko Sahrukhan yang berarti Sahabat dan Ruang Cerita Untuk Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bunda PAUD Kota Cilegon Hany Seviatri Agustian, Kepala DP3AP2KB, Lia Nurlia Mahatma, kepala DPK, Ismatullah, Camat Cilegon Maman Herman, Lurah Ciwaduk Nurul Hadiyati beserta sejumlah tamu undangan lainnya.
“Ahamdullilah, saya resmikan posko ini sebagai bagian dari pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,”kata Hany Seviatry Agustian, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia menuturkan, dengan adanya posko ini, dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dimana, hal itu jangan sampai terjadi di wilayah Ciwaduk, Kecamatan Cilegon juga daerah lainnya di Kota Cilegon.
“Saya sampaikan bahwasanya setiap anak memiliki prosesnya masing-masing, dan kegiatan ini juga merupakan bagian dari proses anak dalam mengembangkan karakter,”ujarnya.
Camat Cilegon, Maman Herman, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu inovasi dari Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon yang bagus.
“Saya berharap ke depannya, bukan saja seremonialnya. Namun benar-benar digunakan apa yang selama ini terpampang. Jadi apabila ada kejadian, segera lapor dan dapat ditangani secara tepat dan benar,” tuturnya.
Lurah Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Nurul Hadiyati, mengatakan, Program ini bertujuan untuk membangun komunikasi yang bertujuan untuk mencegah kekerasan.
“Jadi, biasanya kalau ada kasus kekerasan, jangan hanya diam. Maka kami bangun komunikasi, sehingga bisa atau bahkan tidak ada kekerasan apapun baik di rumah maupun di sekolah di Kelurahan Ciwaduk,”ucapnya.
Untuk kasus stunting, ujar dia, sudah ada penurunan. Dimana dari jumlah sebanyak 30 anak, per Februari dan saat ini berjumlah 13 anak.
“Gerakan masyarakat sehat turunkan stunting juga telah kami lakukan. Dan alhamdullilah, kami bisa menurunkan angka stunting,” ungkap Nurul Hadiyati.
“Upaya penurunan tersebut bukan saja pemberian makanan tambahan bergizi, tapi juga melakukan pencegahan berupa sosialisasi dan penyuluhan makanan bergizi terhadap keluarga agar tidak salah dalam pola asuh. Kemudian kami juga melakukan penyuluhan pra nikah terhadap pasangan,’sambung Nurul Hadiyati. (Aditya-Red)***
