Kota Cilegon, (LC) – Anggota Palang Merah Remaja (PMR) Kota Cilegon harus bisa menggunakan media sosial dengan bijak dan aman.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi PIK pada Diskominfo Kota Cilegon, Ipung Ernawati, sebagai narasumber pada acara Jumbara PMR XI 2025, PMI Kota Cilegon.
“Penggunaan media sosial di Indonesia cukup tinggi, dibanding dengan negara-negara lain. Oleh karena itu perlu kehati-hatian dan bijak dalam menggunakan media sosial,” katanya, Jumat, 26 September 2025.
Ia menuturkan, media sosial saat ini sudah menjadi salah satu alat penyebaran informasi. Dimana, banyak sekali informasi yang harus dipilih.
“Sebaiknya saring sebelum dilakukan share. Artinya, kita harus tahu, apakah informasi itu baik atau buruk sebelum di-share kepada pengguna medsos,”ujarnya.
Ia melanjutkan, medis sosial, bisa meninggalkan jejak digital yang tidak bisa dihapus. Oleh karena itu dalam penggunaan media sosial juga harus diperhatikan dengan baik.
“Misalnya dalam pembuatan password, jangan menggunakan tanggal lahir, alamat rumah. Sehingga nantinya bisa dikenali atau di-hack sama orang yang tidak bertanggung jawab,” tutur Ipung Ernawati.
“Kemudian, hindari hal-hal yang bersifat negatif, karena penyebaran berita atau informasi yang tidak benar alias hoaks, bisa dikenakan UU ITE,”sambung Ipung Ernawati.
Seperti diketahui, PMI Kota Cilegon menggelar Jumbara PMR ke XI. Yang diikuti PMR tingkat Mula, sebanyak 15 peserta, PMR tingkat Madya, sebanyak 180 peserta (dari 12 sekolah) dan PMR tingkat Wira, sebanyak 195 peserta ( dari 13 sekolah ) dengan jumlah keseluruhan peserta sebanyak 561 orang. Dengan harapan PMR Kota Cilegon semakin tangguh, kreatif, dan berdaya guna, sehingga mampu menjadi generasi penerus pmi yang siap mengabdi kepada masyarakat. (Mang Jeo-Red)***