Kota Cilegon, (LC) – Pembangunan Jalur Lingkar Utara (JLU) kini disebut menjadi kunci penting dalam membuka potensi wisata baru di Kota Cilegon.
Akses strategis ini diyakini mampu menjadi pintu gerbang utama menuju berbagai destinasi wisata lokal yang selama ini belum tergarap optimal.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Cilegon, Wawan Ikhwani, pembangunan JLU akan berdampak langsung terhadap peningkatan kunjungan wisata.
“Ketika akses jalan terbuka, otomatis kawasan wisata menjadi lebih mudah dijangkau. Dari situ, potensi ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/10/2025).
Ia menuturkan, Cilegon sejatinya memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan. Di antaranya Pulau Merak Kecil, Bukit Cinta, Bukit Gambir, hingga Bukit Kedurung di Pabean.
“Jika dikelola secara terarah, lokasi-lokasi ini dapat menjadi daya tarik baru dan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di luar sektor industri,” katanya.
Wawan menjelaskan, arah pembangunan sektor wisata ini sejalan dengan program unggulan ke-17 Wali Kota Robinsar dan Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo.
Dimana, ujar dia, menitikberatkan pada pembangunan dan pengembangan destinasi wisata gratis untuk masyarakat, penguatan ekonomi kreatif, serta penyelenggaraan festival seni budaya Cilegon bertaraf internasional.
“Cilegon sekarang bukan hanya bicara industri. Tapi kita ingin ada warna baru. Yakni wisata yang ramah masyarakat, ekonomi kreatif yang tumbuh, dan budaya yang terangkat,” tambahnya.
Meski kondisi APBD sedang defisit, Wawan menegaskan hal itu bukan hambatan. Pemerintah dapat memanfaatkan CSR perusahaan industri untuk mendukung pengembangan sarana wisata dan mempercantik kawasan potensial.
Selain itu, tutur dia, sinergi lintas OPD juga menjadi langkah strategis. Bappeda fokus pada perencanaan jangka panjang, Diskominfo Kota Cilegon pada promosi digital, Dinas LH Kota Cilegon dan Dinas PUTR Kota Cilegon pada penataan lingkungan dan akses jalan.
Sementara PLN diharapkan mendukung penerangan energi ramah lingkungan di kawasan wisata. Melalui dukungan infrastruktur JLU dan program unggulan Robinsar–Fajar, Wawan optimistis sektor wisata Cilegon akan tumbuh signifikan.
“Pariwisata tidak bisa jalan sendiri. Harus gotong royong antarinstansi dan masyarakat. Promosi digital juga penting, lewat media sosial, YouTube, dan konten kreatif agar Cilegon dikenal luas,” ucapnya.
Ia juga menekankan peran media sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun citra positif wisata daerah. Dimana, media bisa membuat acara kecil jadi besar. Jadi, sinergi dengan media itu sangat penting,”
“Kalau JLU tersambung dengan potensi wisata dan budaya, Cilegon akan berubah menjadi kota wisata yang indah, kreatif, dan membanggakan,” ungkapnya. (Cahya-Red)***