Kota Cilegon, (LC)- Ditengah peningkatan sumber daya manusia, Kelurahan Tamansari Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon mempunyai cara yang sederhana.
Peningkatan SDM yang dimaksud adalah dengan cara memberikan makanan sehat serta asupan protein yang bagus. Baik dari sumber hewani maupun nabati.
Baru-baru ini, guna meningkatkan gizi dari sumber protein hewani, Kelurahan Tamansari Kecamatan Pulomerak, melakukan budidaya ternak ayam petelur.
Lurah Tamansari Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Benni Gautama Warnerin, mengatakan, budidaya ayam petelur di halaman belakang kantornya guna memenuhi asupan gizi dan memanfaatkan pekarangan kantor.
“Jadi, dhalaman belakang Kantor, atau kita sebut pekarangan ada tanah yang cukup lumayan luas. Kami berinisiatif untuk melakukan budidaya ayam petelur,”katanya, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ia menuturkan, dari budidaya ayam petelur tersebut, saban hari ada ayam yang bertelur. Dimana, telur-telur itu, di konsumsi oleh pegawainya.
“Jadi, jumlah ayam petelur sekitar puluhan. Hasilnya lumayan sampai dengan belasan telur. Ini bagus untuk di konsumsi,”ujarnya.
Setiap hari, ujar dia, telur – telur tersebut di olah untuk makan siang bagi para pegawai Kelurahan Tamansari untuk meningkatkan asupan gizi pegawai.
“Banyak manfaat yang kami dapatkan dari program pemanfaatan pekarangan di halaman belakang kantor ini. Salah satunya terjalin ikatan erat antar pegawai Kelurahan. Karena makan siang kami dari dari budidaya ayam petelur itu,”tuturnya.
Untuk pakan ayam petelur itu sendiri lanjut Benni, ia menggunakan Pur dan memberikan vitamin ayam jenis EM4. Hal itu dilakukan untuk menambah nafsu makan ayam yang membuat ayam rajin bertelur.
Agar kandang ayam tersebut tidak bau dan menggangu pelayanan, pihaknya kata dia selalu memberiskan kandang ayam setiap hari.
“Untuk limbah dari ayam petelur tersebut, di taburkan ke tanaman hias yang ada di halaman Kelurahan. Kami jadikan pupuk, karena sangat bagus,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Tata Pemerintahan dan Ketertiban Umum (Tapem Tibum) Kelurahan Tamansari, Akhmad Zulkarnaen mengatakan, hasil dari budidaya itu menambah asupan gizi para pegawai.
“Dulu, sebelum ada budidaya ayam petelur, pegawai yang igin makan telur, repot. Sekarang enak, praktis, tinggal ambil di kendang, terus di goreng,”ungkapnya. (Mang Jeo-Red)***
