Banten, (LC)- Sejumlah nama calon Sekretaris Daerah mulai beredar. Hal itu setelah posisi top birokrat di Pemprov Banten yang dijabat Usman Assidiqi Qohara sudah memasuki tiga bulan pada 11 Januari 2024.
Usman yang ditunjuk menjadi Pj Sekda Banten oleh Pj Gubernur Banten terdahulu Al Muktabar, dikabarkan bakal diganti.
Namun,sebagai penggantinya nanti, masuk kandidat yang bakal diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berdasarkan informasi yang dihimpun beberapa nama calon Pj Sekda Banten yang diajukan masa transisi dibawah kepimpinan Pj Gubernur Banten Ucok Abdulrauf Damenta sudah mengerucut beberapa nama.
Mulai dari pejabat senior, sampai dengan sejumlah pejabat yang pernah menduduki jabatan penting di berbagai daerah.
Sebut saja Septo Kalnadi, dimana ia pernah menjabat sebagai kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah Kota Cilegon yang sekarang berganti nama menjadi BPKPAD.
Selain pernah menjabat sebagai kepala BPKPAD, Septo juga pernah menjabat sebagai Sekretaris KPU Banten, Asda I Pemprov Banten dan saat ini menjabat sebagai Kadisnakertrans.
Kemudian terdapat nama Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tabrani, Asda III Deni Hermawan, Kepala BPKAD Rina Dewiyanti, Sekretaris Dewan (Setwan) Deden Apriandhi dan kepala BKD Nana Supiana.
Nama terakhir pernah menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Cilegon selama 60 hari, sebelum digelar Pilkada Serentak 2024.
Pengamat Sosial Politik Aliansi Demokrasi Kota Cilegon, Irfan Alfi, mengatakan, meski hanya Pj, jabatan Sekda sangat strategis.
“Harus paham birokrasi dan tentu saja memanage para birokrat di Pemprov Banten. Hingga benar-benar tercapai apa yang harus dilaksanakan program Pemprov Banten,”kata Irfan Alfi, Selasa, 14 Januari 2025.
Ia menuturkan, orang yang menjabat sebagai Sekda, tentu saja harus berpengalaman, Karena dengan begitu, maka kebijakan juga penganggaran akan betul-betul dilakukan dengan baik.
“Saya pikir, berpengalaman harus dapat poin teratas. Karena akan banyak program sesuai dengan kebijakan pusat. Karena, Gubernur Andra Soni yang sekarang dengan presiden itu satu partai,”ujarnya.
Ia menilai, Banten akan menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian dari pemerintah Pusat. Mulai dari kebijakan pemerintah pusat pasti akan turun ke daerah.
“Apalagi dalam menjalankan program-program rakyat. Untuk itu, butuh sosok sekda yang bisa menjadi dirigen. Sehingga ritme pemerintahan benar-benar bisa berjalan dengan baik,”ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathalul Anwar (PBMA) K.H. Embay Mulya Syarief. ia berpendapat bahwa posisi sekda sangat penting.
“Bukan hanya kinerja, namun kepribadiannya juga akan menajdi simbol birokrasi di Banten. Senior dan berpengalaman lebih baik. Dan tentu saja bisa merangkul birokrat Pemprov Banten,”imbuhnya. (Mang Jeo-Red)***
