Kota Cilegon, (LC)- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Barat melaksanakan kunjungan studi kooperatif ke Kota Cilegon dalam rangka pengembangan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui penguatan peran Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).
Kunjungan ini bertujuan untuk menggali praktik baik, kebijakan, serta model pengelolaan Posyantek yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi pemberdayaan masyarakat.
Rombongan DPMD Kabupaten Bandung Barat diterima oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang beserta jajaran dan tim pengelola inovasi daerah.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai aspek strategis, mulai dari kebijakan daerah, pola kelembagaan Posyantek, sinergi lintas perangkat daerah, hingga inovasi TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca Juga :
https://langitcilegon.id/pln-peduli-dan-fprb-cilegon-edukasi-sekolah-siaga-bencana-di-smpn-9/
https://langitcilegon.id/kota-cilegon-raih-predikat-inovatif-dalam-indeks-inovasi-daerah-tahun-2025/
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Rina Fatwa Aulia, menyampaikan bahwa Posyantek memiliki peran strategis sebagai simpul inovasi di tingkat masyarakat.
“Posyantek tidak hanya menjadi tempat pelayanan teknologi tepat guna, tetapi juga wadah pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan inovasi yang lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. Melalui studi kooperatif ini, kami berharap terjadi pertukaran pengetahuan dan penguatan kolaborasi antar daerah dalam mendorong inovasi TTG yang berkelanjutan,” ujar Rina, Senin, 22 Desember 2025.
Ia menuturkan, bahwa pengembangan inovasi TTG perlu didukung oleh tata kelola kelembagaan yang kuat serta sinergi lintas sektor agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan DPMD Kabupaten Bandung Barat, Aryanto, menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas kelembagaan Posyantek di daerahnya.
“Kami ingin mempelajari secara langsung bagaimana pengelolaan Posyantek yang efektif, termasuk pola pembinaan dan dukungan pemerintah daerah dalam mengembangkan inovasi TTG. Praktik baik yang kami peroleh dari Kota Cilegon diharapkan dapat diadaptasi dan diterapkan di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.
Melalui studi kooperatif ini, kedua daerah sepakat untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dalam pengembangan inovasi Teknologi Tepat Guna, sebagai salah satu instrumen penting dalam mendorong kemandirian desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(Cahya-Red)***
